Konversi Domain Waktu Menjadi Domain Kedalaman Dengan Metode Pemodelan Kecepatan pada Interpretasi Data Seismik di Lapangan “R”

Peta struktur bawah permukaan merupakan salah satu komponen utama untuk mengetahui kondisi bawah permukaan sehingga akurasi peta tersebut menjadi sangat penting dalam analisa keberadaan hidrokarbon. Selain itu juga diperlukan pemahaman yang baik mengenai hubungan karakter data seismik dan data sumur (terutama pada lapangan yang dengan jumlah sumur terbatas) untuk mengetahui penyebaran reservoir dalam proses perencanaan pengembangan suatu lapangan. Daerah penelitian berada di Lapangan “R” Cekungan Jawa Timur Utara, dimana daerah ini terbukti adanya potensi minyak bumi. Pada penelitian ini dilakukan konversi peta domain waktu yang menghasilkan peta struktur domain kedalaman. Metode pemodelan kecepatan merupakan salah satu proses untuk melakukan intergrasi peta dalam domain waktu menjadi domain kedalaman. Metode ini membutuhkan data yaitu data sesmik, log, checkshot dan peta struktur waktu yang dihasilkan dari picking horizon untuk mengkarakterisasi material yang ada pada lapisan target melalui validasi kedalaman dari peta kedalaman dibandingkan dengan kedalaman dari data log. Dari hasil yang di dadaptkan pada daerah penelitian menunjukan struktur yang paling tinggi adalah daerah bagian barat dan semaking rendah kearah bagian timur. Peta struktur kedalaman dengan menggunakan persamaan linear didapatkan pada Formasi Top Ngimbang 2400MD. Formasi Lower Ngimbang 3600MD dan Formasi Top basemen (Total depth) 3600MD. Peta struktur kedalaman dengan menggunakan persamaan nonlinear didapatkan pada Formasi Top Ngimbang 1900MD. Formasi Lower Ngimbang 2600MD dan Formasi Top basemen (Total depth) 5200MD Kata Kunci: Hidrocarbon, Seismik, Kecepatan, ======================================================================================================================== Subsurface structure map is one of the main components to determine subsurface conditions so that the accuracy of the map is very important in analyzing the presence of hydrocarbons. In addition, it is also necessary to have a good understanding of the relationship between the character of seismic data and well data (especially in fields with a limited number of wells) to determine the distribution of reservoirs in the planning process for the development of a field. The research area is in Field "R" North East Java Basin, where this area is proven to have petroleum potential. In this study, a time domain map conversion was carried out which resulted in a depth domain structure map. The velocity modeling method is one of the processes for integrating maps in the time domain into the depth domain. This method requires data of seismic, well, checkshot and time structure map generated from picking horizon to characterize the material present in the target layer through the validation of the depth of the depth map compared to the depth of the log data. From the results obtained inresearch area showing the highest structure is in the west and the lower towards the east. The depth structure map using linear equations is obtained in the Top Ngimbang Formation 2400MD. Lower Ngimbang Formation 3600MD and Top basement Formation (Total depth) 3600MD. The depth structure map using nonlinear equations is obtained in the Top Ngimbang Formation 1900MD. The Lower Ngimbang Formation 2600MD and the Top basement Formation (Total depth) 5200MD. Keywords: Hydrocarbon, Seismic, Velocit